Hari Rabu, tanggal 17 Juli tahun 2024 PAP FKIP UNS melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di bawah naungan Riset Grup Sumber Daya Manusia dan Administrasi Perkantoran. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diusung bermitra dengan MGMP Administrasi Perkantoran kota Surakarta. Pada kegiatan ini dilaksanakan pelatihan praktik pembelajaran berdiferensiasi. Praktik pembelajaran berdiferensiasi merujuk pada pendekatan mengajar di mana guru mengakomodasi perbedaan individual di antara siswa mereka. Kegiatan dimulai pada pukul 09.00 WIB bertempat di aula gedung G Pascasarjana FKIP UNS. Kegiatan ini dipandu oleh pembawa acara yaitu mahasiswa pendidikan administrasi perkantoran, Dini Nur Aisyiah yang sekaligus merupakan Duta Kampus UNS tahun 2023. Kegiatan pelatihan kemudian dibuka secara resmi oleh Plt. Kepala Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran yaitu Dr. Susantiningrum, S.Pd., SE., M.AB. Pada sambutannya, Ibu Susantiningrum menyampaikan bahwa tujuan utama pembelajaran berdiferensiasi adalah untuk memastikan bahwa setiap siswa, dapat mengakses materi pelajaran dengan cara yang sesuai dan mendapatkan tantangan yang sesuai dengan kemampuannya (terlepas dari gaya belajar, kecepatan pemahaman, atau kebutuhan khususnya). Guru dapat menyesuaikan materi pelajaran untuk mencakup konteks yang relevan dengan dunia perkantoran dan bisnis.

Setelah dibuka secara resmi oleh Plt. Kepala Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, kegiatan dilanjutkan ke acara inti yakni paparan narasumber dan diskusi antar peserta. Narasumber memberikan paparan mengenai ruang lingkup pembelajaran berdiferensiasi dan praktik tentang pembelajaran berdiferensiasi. Materi dibagi menjadi beberapa hal yaitu pengertian pembelajaran berdiferensiasi, ciri pembelajaran berdiferensiasi, prinsip pembelajaran berdiferensiasi, pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi, kelebihan dan tantangan pembelajaran berdiferensiasi. Guru perlu memahami pembelajaran berdiferensiasi karena beberapa alasan penting yang berkaitan dengan efektivitas pengajaran dan hasil belajar siswa, antara lain: memenuhi kebutuhan beragam siswa, meningkatkan partisipasi dan motivasi siswa, mengoptimalkan potensi siswa, mengurangi kesenjangan pendidikan, meningkatkan hasil belajar, menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, mengembangkan keterampilan guru, dan mempersiapkan siswa untuk masa depan.

Pada awal kegiatan inti, peserta diajak untuk melakukan asesmen diagnostik non kognitif menggunakan mentimeter. Asesmen diagnostik non-kognitif adalah penilaian yang digunakan untuk mengidentifikasi aspek-aspek non-akademis dari siswa yang dapat mempengaruhi pembelajaran mereka. Ini termasuk faktor-faktor seperti motivasi, sikap, minat, keterampilan sosial, dan emosi. Selanjutnya, guru – guru diajak untuk menyelesaikan pre test menggunakan media quizziz, pre test ini dimaksudkan untuk mengetahui pemahaman awal guru mengenai pembelajaran berdiferensiasi sebelum mereka mendapatkan materi lebih lanjut. Setelah mengerjakan pre test, kemudian peserta dibagi kedalam 3 kelompok dimana kelompok ini disusun berdasarkan hasil pre test yang telah dilakukan. Peserta diajak berdiskusi bersama dan mempraktikkan langsung mengenai pembelajaran berdiferensiasi agar dapat menerapkannya di sekolah. Peserta terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan pelatihan yang berlangsung.

Pembelajaran berdiferensiasi ini sangat berkaitan dengan Kurikulum Merdeka yang tengah diterapkan di sekolah karena keduanya berfokus pada upaya untuk memberikan pendidikan yang lebih personal dan relevan bagi setiap siswa. Secara keseluruhan, pembelajaran berdiferensiasi dan Kurikulum Merdeka saling melengkapi dalam upaya menciptakan pendidikan yang lebih personal, relevan, dan efektif. Implementasi pembelajaran berdiferensiasi dapat membantu guru memanfaatkan fleksibilitas yang ditawarkan oleh Kurikulum Merdeka untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan hasil belajar siswa. Di akhir kegiatan, perwakilan dari RG Sumber Daya Manusia dan Administrasi Perkantoran menyampaikan bahwa akan terus mendampingi guru baik dalam pembelajaran berdiferensiasi maupun hal lain yang dibutuhkan. Hal ini sejalan dengan tujuan riset grup yakni memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan pengetahuan dengan cara yang lebih efektif, efisien, dan kolaboratif baik di lingkup universitas maupun masyarakat.

By Published On: Desember 18th, 2024Categories: Berita Terbaru, EventsTags: , , , ,